Sekapur Sirih

Welcome to my Blog!
Saya Mukti Yulianto, seorang penulis, apoteker dan pecinta alam.

When I'm not working, I'm blogging :-)

Follow Me

Subscribeto blog
Follow me onTwitter
Add myFacebook

Pengikut

Copyright


© 2014 by Mukti Yulianto.

Terimakasih atas kunjungannya. Mohon kritikan dan sarannya. Jika ada yang bermanfaat, silahkan dishare.

Sabtu, 28 Juli 2012

Nabi Yusuf adalah putera ke tujuh daripada dua belas putera-puteri Nabi Ya’qub. Ia dengan adiknya yang bernama Benyamin adalah beribukan Rahil, saudara sepupu Nabi Ya’qub. Ia dikurniakan Allah rupa yang bagus, paras tampan dan tubuh yang tegap yang menjadikan idaman setiap wanita dan kenangan gadis-gadis remaja. Ia adalah anak yang dimanjakan oleh ayahnya, lebih disayang dan dicintai dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain, terutamanya setelah ditinggalkan iaitu wafatnya ibu kandungnya Rahil semasa ia masih berusia dua belas tahun.
Perlakuan yang diskriminatif dari Nabi Ya’qub terhadap anak-anaknya telah menimbulkan rasa iri-hati dan dengki di antara saudara-saudara Yusuf yang lain, yang merasakan bahawa mereka dianak-tirikan oleh ayahnya yang tidak adil sesama anak, memanjakan Yusuf lebih daripada yang lain.
Rasa jengkel mereka terhadap kepada ayahnya dan iri-hati terhadap Yusuf membangkitkan rasa setia kawan antara saudara-saudara Yusuf, persatuan dan rasa persaudaraan yang akrab di antara mereka.



Saudara-saudara Yusuf mengadakan pertemuan
Dalam pertemuan rahsia yang mrk adakan untuk merundingkan nasib yang mrk alami dan mengatur aksi yang harus mrk lakukan bagi menyedarkan ayahnya, menuntut perlakuan yang adil dan saksama, berkata salah seorang drp mrk:” Tidakkah kamu merasakan bahawa perlakuan terhadap kita sebagai anak-anaknya tidak adil dan berat sebelah? Ia memanjakan Yusuf dan menyintai serta menyayangi lebih daripada kita, seolah-olah Yusuf dan Benyamin sahajalah anak-anak kandungnya dan kita anak-anak tirinya , padahal kita adalah lebih tua dan lebih cekap daripada mereka berdua serta kitalah yang selalu mendampingi ayah,mengurus segala keperluannya dan keperluan rumahtanggannya. Kita merasa hairan mengapa hanya Yusuf dan Benyamin sahaja yang menjadi keistimewaan disisi ayah. Apakah ibunya lebih dekat kepada hati ayah berbanding dengan ibu kita? Jika memang itu alasannya ,maka apakah salah kita? Bahawa kita lahir daripada ibu yang mendapat tempat kedua di hati ayah ataukah paras Yusuf yang lebih tampan dan lebih cekap drp paras dan wajah kita yang memang sudah demikian diciptakan oleh Tuhan dan sesekali bukan kehendak atau hasil usaha kita? Kita amat sesalkan atas perlakuan dan tindakan ayah yang sesal dan keliru ini serta harus melakukan sesuatu untuk mengakhiri keadaan yang pincang serta menjengkelkan hati kami semua.”
Seorang saudara lain berkata menyambung:” Soal cinta atau benci simpati atau antipati adalah soal hati yang tumbuh laksana jari-jari kita, tidak dapat ditanyakan mengapa yang satu lebih rebdah dari yang lain dan mengapa ibu jari lebih besar dari jari kelingking. Yang kita sesalkan ialah bahwa ayah kita tidak dpt mengawal rasa cintanya yang berlebih-lebihan kepada Yusuf dan Benyamin sehingga menyebabkannya berlaku tidak adil terhadap kami semua selaku sesama anak kandungnya. Keadaan yang pincang dalam hubungan kita dengan ayah tidak akan hilang, jika penyebab utamanya tidak kita hilangkan. Dan sebagaimana kamu ketahui bahwa penyebab utamanya dari keadaan yang menjengkel hati ini ialah adanya Yusuf di tengah-tengah kita. Dia adalah penghalang bagi kita untuk dpt menerobos ke dalam lubuk hati ayah kita dan dia merupakan dinding tebal yang memisahkan kita dari ayah kita yang sangat kita cintai. Maka jalan satu-satunya untuk mengakhiri kerisauan kita ini ialah dengan melenyapkannya dari tengah-tengah kita dan melemparkannya jauh-jauh dari pergaulan ayah dan keluarga kita. Kita harus membunuh dengan tangan kita sendiri atau mengasingkannya di suatu tempat di mana terdpt binatang-binatang buas yang akan melahapnya sebagai mangsa yang empuk dan lazat. Dan kita tidak perlu meragukan lagi bahwa bila Yusuf sudah lenyap dari mata dan pergaulan ayah , ia akan kembali menyintai dan menyayangi kita sebagai anak-anaknya yang patut mendapat perlakuan adil dan saksama dari ayah dan suasana rumahtangga akan kembali menjadi rukun, tenang dan damai, tiada sesuatu yang merisaukan hati dan menyesakkan dada.”
Rabu, 25 Juli 2012

ku sujud di atas sajadah cinta ini,
cinta pada ilahi Rabbi,
Tangisan syukur tak cukup mengilhami akan sayangMu,
Terharuku dalam sebuah titian jalan hidup,
Mencari buah kesabaran yang jatuh dari lukisan langitMu,
Pelangi yang seakan tak pernah sirna meski malam mencekam,
Tapi Roda berputar tak kenal waktu,
Rantainya pun tak pernah usang dimakan jaman,
Hanya pijakan nya saja yang tlah tipis digerus kerasnya dunia,
Bumi yang sering di tapak pun kian menangis,
Tak kuasa menahan beban asa yang kadang muncul bak muntahan sang merapi,
Namun air seiring datang meredam sebuah asa dan gejolak dalam dada,
Kita tidak akan pernah tahu apa yang ada didalam kitab lauhul mahfudz??
kita juga tak pernah tahu apa yang terjadi sebenarnya pada setiap derajat putara kehidupan kita,
Tidak selamanya air terus mengalir dari hulu ke hilir,
ada saatnya kekeringan itu muncul,
Tapi karena "Cinta" diatas sajadah, api bisa berubah menjadi es,
Karang berubah menjadi kapuk, Tembok berubah menjadi kain, sepeda berubah menjadi mobil, panas berubah menjadi dingin, Kandang berubah menjadi istana dan PAHIT yang berubah menjadi MANIS,
Subhanalloh Alloh memang tidak pernah tidur, Dia selalu menguji hambaNya yang diharapkan naik derajatnya,


Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ قَالاَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ كَيْسَانَ عَنْ أَبِى حَازِمٍ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ زَارَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- قَبْرَ أُمِّهِ فَبَكَى وَأَبْكَى مَنْ حَوْلَهُ فَقَالَ « اسْتَأْذَنْتُ رَبِّى فِى أَنْ أَسْتَغْفِرَ لَهَا فَلَمْ يُؤْذَنْ لِى وَاسْتَأْذَنْتُهُ فِى أَنْ أَزُورَ قَبْرَهَا فَأُذِنَ لِى فَزُورُوا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْمَوْتَ »
Dari Abu Bakr bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb, mereka berdua berkata: Muhammad Bin ‘Ubaid menuturkan kepada kami: Dari Yaziid bin Kasyaan, ia berkata: Dari Abu Haazim, ia berkata: Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berziarah kepada makam ibunya, lalu beliau menangis, kemudian menangis pula lah orang-orang di sekitar beliau. Beliau lalu bersabda: “Aku meminta izin kepada Rabb-ku untuk memintakan ampunan bagi ibuku, namun aku tidak diizinkan melakukannya. Maka aku pun meminta izin untuk menziarahi kuburnya, aku pun diizinkan. Berziarah-kuburlah, karena ia dapat mengingatkan engkau akan kematian
(HR. Muslim no.108, 2/671)
Faidah:
  • Haram hukumnya memintakan ampunan bagi orang yang mati dalam keadaan kafir (Nailul Authar [219], Syarh Shahih Muslim Lin Nawawi [3/402]). Sebagaimana juga firman Allah Ta’ala:
     مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى
    Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya)” (QS. At Taubah: 113)
  • Berziarah kubur ke makam orang kafir hukumnya boleh (Syarh Shahih Muslim Lin Nawawi, 3/402). Berziarah kubur ke makam orang kafir ini sekedar untuk perenungan diri, mengingat mati dan mengingat akhirat. Bukan untuk mendoakan atau memintakan ampunan bagi shahibul qubur. (Ahkam Al Janaaiz Lil Albani, 187)
  • Jika berziarah kepada orang kafir yang sudah mati hukumnya boleh, maka berkunjung menemui orang kafir (yang masih hidup) hukumnya juga boleh (Syarh Shahih Muslim Lin Nawawi, 3/402).
  • Hadits ini adalah dalil tegas bahwa ibunda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam mati dalam keadaan kafir dan kekal di neraka (Syarh Musnad Abi Hanifah, 334)
  • Tujuan berziarah kubur adalah untuk menasehati diri dan mengingatkan diri sendiri akan kematian (Syarh Shahih Muslim Lin Nawawi, 3/402)
  • An Nawawi, Al ‘Abdari, Al Haazimi berkata: “Para ulama bersepakat bahwa ziarah kubur itu boleh bagi laki-laki” (Fathul Baari, 4/325). Bahkan Ibnu Hazm berpendapat wajib hukumnya minimal sekali seumur hidup. Sedangkan bagi wanita diperselisihkan hukumnya. Jumhur ulama berpendapat hukumnya boleh selama terhindar dari fitnah, sebagian ulama menyatakan hukumnya haram mengingat hadits ,
    لَعَنَ اللَّه زَوَّارَات الْقُبُور
    Allah melaknat wanita yang sering berziarah kubur” (HR. At Tirmidzi no.1056, komentar At Tirmidzi: “Hadits ini hasan shahih”)
    Dan sebagian ulama berpendapat hukumnya makruh (Fathul Baari, 4/325). Yang rajih insya Allah, hukumnya boleh bagi laki-laki maupun wanita karena tujuan berziarah kubur adalah untuk mengingat kematian dan mengingat akhirat, sedangkan ini dibutuhkan oleh laki-laki maupun perempuan (Ahkam Al Janaaiz Lil Albani, 180).
  • Ziarah kubur mengingatkan kita akan akhirat. Sebagaimana riwayat lain dari hadits ini:
    زوروا القبور ؛ فإنها تذكركم الآخرة
    Berziarah-kuburlah, karena ia dapat mengingatkanmu akan akhirat” (HR. Ibnu Maajah no.1569)
  • Ziarah kubur dapat melembutkan hati. Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang lain:
    كنت نهيتكم عن زيارة القبور ألا فزوروها فإنها ترق القلب ، وتدمع العين ، وتذكر الآخرة ، ولا تقولوا هجرا
    Dulu aku pernah melarang kalian untuk berziarah-kubur. Namun sekarang ketahuilah, hendaknya kalian berziarah kubur. Karena ia dapat melembutkan hati, membuat air mata berlinang, dan mengingatkan kalian akan akhirat namun jangan kalian mengatakan perkataan yang tidak layak (qaulul hujr), ketika berziarah” (HR. Al Haakim no.1393, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jaami’, 7584)
  • Ziarah kubur dapat membuat hati tidak terpaut kepada dunia dan zuhud terhadap gemerlap dunia. Dalam riwayat lain hadits ini disebutkan:
    كنت نهيتكم عن زيارة القبور فزوروا القبور فإنها تزهد في الدنيا وتذكر الآخرة
    Dulu aku pernah melarang kalian untuk berziarah-kubur. Namun sekarang ketahuilah, hendaknya kalian berziarah kubur. Karena ia dapat membuat kalian zuhud terhadap dunia dan mengingatkan kalian akan akhirat” (HR. Al Haakim no.1387, didhaifkan Al Albani dalam Dha’if Al Jaami’, 4279)
Minggu, 22 Juli 2012

Diriwayatkan dari Aisyah ra. : seorang ibu bersama dua orang anak perempuannya menemuiku untuk meminta (sedekah), namun ia tidak menemukan apa pun padaku kecuali sebuah kurma yang kuberikan kepadanya dan ia bagi dua untuk anak-anaknya, sedangkan ia sendiri tidak memakannya, setelah itu ia pun bangun dan pergi. Kemudian Nabi Muhammad Saw menemuiku dan kuberitahukan kejadian itu kepadanya. Nabi Muhammad Saw bersabda, “siapa pun yang diuji dengan anak-anak perempuannya dan ia menyenangkan mereka dengan kebajikan maka anak-anak perempuannya akan menjadi perisai mereka dari api neraka”.






(Alm KH. Ahmad Sahal)
Anak-anakku sekalian...Qul himmah minal iiman...cita-cita yang tinggi itu setengah daripada iman.Itu karena saya ingat qodrat irodat kehadiran Gusti Alloh.Saya MANTEP...ujiibadda'wataddaa'i....idza da'aani....Saya MANTEP...ud'uuni istajib lakum....Jadi,saya yaqin akan diparingi mengingat KEAGUNGAN Gusti Alloh, kekayaan Gusti Alloh, Kekuasaan Gusti Alloh, Kasih sayangnya Gusti Alloh.Ud'uuni istajib lakum.....maka teruskan....teruskan peristiwa pembukaan ini, saya serukan bahwa penerus...jangan kecil hati,dosa kalo ndak diteruskan cita-cita,yang 10 hektar menjadi 25,yang 25 menjadi 100.terus lebih dari itu...perkara kecil...perkara kecil Gusti Alloh Maha Agung...Gusti Alloh Maha Kuasa

(Alm KH.Imam Zarkasyi)
Pertama-tama...saya ingin mengajak anak-anakku sekalian dan para hadirin untuk kata-kata ini....Pandai-pandailah bersyukur meskipun dalam hal-hal yang dirasakan kecewa atau merugikan...tetapi kita harus masih pandai bersyukur.Semoga dengan demikian kita tidak mendapat murka dari Alloh Yang Maha Kuasa.Disamping kesyukuran yang telah hidup dan berjalan.Masih ada harapan,aman.Jadi dalam hidup itu bukan hidup,sekedar hidup.Tapi menghadapi sesuatu masalah yang menjadi harapan besar.Maka soal "amal" bahasa arabnya,"harapan masa depan" bahasa indonesianya,saya anggap cukup baik,cukup besar.
Sabtu, 21 Juli 2012
 BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM
INNALLOHU MA'ANAA

1. belli tas baru
2.beli jaket baru
3.upgrade motor
4.beli jam tangan
5.beli pakaian baru
6.punya penghasilan sendiri meski kecil
7.punya penghasilan lumayan
8.jalan-jalan ke pondok tercinta
9.jalan-jalan ke Jakarta, bali, pulau seribu, taman laut bunaken, singapura, jepang, UK, jerman, USA
10. lancar bahasa inggris teori
11.lancar bahasa inggris praktek
12.lolos PKM
13.IPS 4
14.lulus caumlaude atau mendekati
15.beasiswa fullbrigt UK
16.beasiswa scholarsip negara maju
17.lulus S2 caumlade
18.dosen Farmasi UII
19.hafal Al-Qur'an
20.Menguasai Hadist
21.Pengajar
22.beli kasur baru
23.beli kursi khusus buat belajar dan bekerja
24.beli laptop
25.bahagiain Ortu
26.ngajak jalan" ortu
27.naik Haji bareng Ortu
28.dapet Istri yang sholehah !!! :)
29.beli motor baru
30.beli mobil
31.bikin gambaran rumah idaman buatan sendiri
32. bikin rumah
33.bangun masjid,amin
34.bangun pondok pesantren,amin
35.bikin wakaf produktif untuk masyarakat yang kurang mampu tapi ingin maju
36.donatur Panti Yatim piatu dll
37.punya apotek
38.punya rumahsakit
39.kuliah di kedokteran dan jadi dokter
40.bisa masak enak
41.jadi slahsatu pemimpin negara khususnya bidang kesehatan
42.bangun perpustakaan lengkap dan gratis untuk umum
43.diving
44.bisa nonton bola langsung MU FC
45.bangun sekolah gratis
46.maen ski di gunung salju
47.naik gunung mont everest
48.menguasai ilmu farmasi klinis dan bahan alam
49.dan masih banyak lagi