Sekapur Sirih
Welcome to my Blog!
Saya Mukti Yulianto, seorang penulis, apoteker dan pecinta alam.
When I'm not working, I'm blogging :-)
Categories
Pengikut
Copyright
© 2014 by Mukti Yulianto.
Terimakasih atas kunjungannya. Mohon kritikan dan sarannya. Jika ada yang bermanfaat, silahkan dishare.
Rabu, 07 Agustus 2013
Lepas, ku melepas gelang hitam yang menjerat tangan dan kaki
Dari ribuan langkah kaki melangkah kadang tanpa arah
Ketika pijakan kaki tak lagi dapat menyentuh tanah
Dengan kedua tangan batu itu ku panjat
"Taqobballohu minna wa minkum, siyamanaa wasiyamakum. Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin"
Semoga Amalan dan Ibadah Puasa kita diterima disisi-Nya dan Kita menjadi sang Pemenang
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1434 H
Dari ribuan langkah kaki melangkah kadang tanpa arah
Ketika pijakan kaki tak lagi dapat menyentuh tanah
Dengan kedua tangan batu itu ku panjat
Seuntai tali terikat dipinggang sebelah kiri
Segalanya telah dipersiapkan tuk memulai sebuah petualangan baru
Karena hidup adalah Puncak dan kehidupan adalah Pendakian
Karena hidup adalah Puncak dan kehidupan adalah Pendakian
Jika kita ingin merasakan manisnya hidup (puncak) maka kita juga harus berjuang dalam masa pendakian yang penuh rintangan nan berat
Semua yang berat akan terasa ringan jika tujuan itu dilakukan atas dasar keyakinan bahwa setiap insan mukmin pasti BISA menggapai keSUKSESan
"Taqobballohu minna wa minkum, siyamanaa wasiyamakum. Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin"
Semoga Amalan dan Ibadah Puasa kita diterima disisi-Nya dan Kita menjadi sang Pemenang
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1434 H
Jumat, 02 Agustus 2013
Ceria, canda dan tawa. . . .
Suatu malam ketika ku teriakkan, sepi didadaku
Jam dinding yang selalu berdetak…. Tik tak tik tak
Terbayangku dalam suasana hening….
Sebuah kerinduan akan problema kehidupan
Ketika sampai tanganku mengolah puluhan kata dalam suatu
layar putih
Entah kapan ku merasakan hal itu....
Sekelabat cahaya datang diserpihan gelapku
Menyinari setiap sudut masalah yang sulit terlihat
Ini bukan tentang
sebuah kehidupan penuh romansa
Tapi ini mengenai masa depan yang masih mengapung
Layaknya perahu kertas yang mengalir tanpa mesin penggerak
Bergerak tanpa arah dan tujuan….
Duduk ku terpaku, bagaimana diriku esok hari
Ditengah bulan yang sedang merona
Berdoa ku lalu bersimpuhku dihadapan-Mu
Yaa Ilahi Rabbi
Langganan:
Postingan
(Atom)