Sekapur Sirih

Welcome to my Blog!
Saya Mukti Yulianto, seorang penulis, apoteker dan pecinta alam.

When I'm not working, I'm blogging :-)

Follow Me

Subscribeto blog
Follow me onTwitter
Add myFacebook

Pengikut

Copyright


© 2014 by Mukti Yulianto.

Terimakasih atas kunjungannya. Mohon kritikan dan sarannya. Jika ada yang bermanfaat, silahkan dishare.

Minggu, 20 April 2014
Hari ini ku paksakan langkah kaki menuju surga yang lama tak ku jamah
Hampir 30 km lebih jarak ku tempuh dengan dua roda yang beriringan dan bergerak bersama
Jarak kami memang cukup jauh tapi bukanlah sebuah halangan
Hanya demi melihatmu cukup mengobati kerinduanku

Deru ombak, Desir pasir, dan Semilir angin
Mereka adalah sahabat sang laut biru
Cantik di sore hari dan Manis di pagi hari
Pesona nya mampu meluluhkan amarah maupun lara dalam jiwa

Dengan membawa lembaran kertas, ku menulis
Ku tumpahkan segala hal yang mengganjal di pikiranku
Berharap sang dewi matahari membantu mengurangi bebanku
Jika tidak, maka cukup ku hanyutkan dalam sambaran air laut

Aku bukan lah manusia yang penuh keinginan semu
Semuanya merupakan turunan dari akal sehat yang mencoba menjadi sesuatu yang hebat
Dalam hidup setiap manusia memiliki pilihan dan impian
Namun, tidak semua pilihan bisa diambil dan diputuskan

Ku coba terdiam dan menengok ke arah senja yang mencoba memanja penuh senyuman
Ingin ku berucap salam atau sekedar berkata "Hai", apa kabar mu senja di ujung samudera???
Ia selalu menunjukkan keceriaannya tidak seperti manusia yang kadang suka memamerkan kegundahan, amarah dan kesesalan pribadi
Hari ini ku benar-benar iri dengan mu, meski tenggelam ada didepanmu tapi engkau tetap tegak
Seolah engkau akan bangkit kembali esok hari

Hai karang-karang pantai, kenapa engkau tak pernah marah meski ombak selalu membuat mu terluka hingga membuat lubang tak karuan disekujur tubuhmu???
Ku lihat justru lubang-lubang itu tak pernah kembali utuh, namun tetap kau ijinkan orang lain (landak) singgah
Apakah ia yang menyempurkan kekuranganmu?? apakah ia emang jodohmu yang menutupi luka dalam mu??
Atau kau masih percaya lubang itu akan sembuh kembali??

Tuhan, Engkau memang Maha Adil, tidak lah Kau kurangi sisi kehidupan manusia tanpa Kau sempurnakan lewat manusia lainnya
Hadirku disini (pantai) bukan untuk mengeluh, bukan untuk mengumpat apalagi membuat penyesalan
Aku hanya ingin bertanya apakah aku di masa yang akan datang
Namun hanya angin yang menjawab dengan suara kencangnya

Tak lupa ku berdo'a dan membuat janji kepada sahabat laut
Suatu saat aku akan datang kembali kesini
Bukan untuk mencurahkan hati atau mengumbar kekesalan
Tapi untuk memberikan kejutan bahwa aku akhirnya berhasil

Kali ini ku mencoba menarik kesimpulan dari apa yang ku lihat
Bersama senja, pantai dan derai ombak yang memanggil
Mencoba untuk bersikap realistis tapi bukan untuk pesimis karena hidup harus optimis
Saat ini mereka dengan lantang berteriak, bukan untuk memaki atau merendahkan tapi untuk memotivasi diri
"KOE SOPO MUKTI"

0 komentar: