Sekapur Sirih
Welcome to my Blog!
Saya Mukti Yulianto, seorang penulis, apoteker dan pecinta alam.
When I'm not working, I'm blogging :-)
Categories
Pengikut
Copyright
© 2014 by Mukti Yulianto.
Terimakasih atas kunjungannya. Mohon kritikan dan sarannya. Jika ada yang bermanfaat, silahkan dishare.
Rabu, 21 Mei 2014
Kali ini saya akan menceritakan kisah perjalananku ke tempat
yang lama menjadi mimpi atau impian. Ya,
sebetulnya terlambat untuk menceritakan karena ini cerita di tahun lalu tapi
tidak masalah karena mungkin akan sedikit bermanfaat.
Gunung Semeru, sebuah
gunung eksotis yang berada di perbatasan kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajag
Jawa Timur. Rencana matang ini telah lama ku rencanakan jauh-jauh hari bahkan
berbulan-bulan sebelumnya. Kala itu aku mengutarakan keinginan ini kepada kawan
ku Reza dan Andre. Akhirnya sebelum waktu KKN tiba kami sepakat untuk memulai
perjalanan setelah KKN berakhir. Di tengah kegiatan KKN atau Kuliah Kerja Nyata
dari kampus, saya selalu bermimpi dan tak sabar untuk segera menjamah alam
cantik itu. Seiring berjalannya waktu mempersiapkan segalanya ada beberapa
temen yang ingin ikut kami, namun pada akhirnya hanya sebatas keinginan yang
tidak kuat hehehe... Sehingga, kami memutuskan berangkat seadanya. Namun,
karena info yang beredar akhirnya kami mendapat kawan-kawan yang ingin mendaki
dan mereka masih 1 jurusan yaitu
farmasi. Diantaranya ada Purna farmasi
2012, Tyas farmasi 2010, Erna farmasi 2010, Silvia farmasi 2010, dan Feti
farmasi 2010. Aku pun meminta mereka untuk mempersiapkan perbekalan yang
lengkap karena semeru bukan gunung yang mudah. Surat kesehatan adalah salah
satu syarat yang harus dibawa untuk mendapatkan ijin pendakian gunung semeru
disamping materai karena pihak TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru)
hanya mengijinkan pendakian hingga pos kalimati. Sehingga adanya materai
memberi sinyal dan perjanjian bahwa jika melakukan pendakian melewati batas itu
maka pihak TNBTS tidak mau disalahkan jika terjadi apa-apa pada kami.
KKN berakhir dan waktu berangkat ke kota malang pun semakin
dekat, segala persiapan baik logistic dan perlengkapan pribadi guna mendaki
telah dipersiapkan. Untuk logistik dan keuangan ku percayakan pada Tyas karena
biasanya cewek lebih bijak mengatur keuangan secara kan calon ibu hehehe.... disini
ada 1 orang yang tidak jadi ikut yaitu Silvia karena tiba-tiba tidak diijinkan
orangtuanya Karena beberapa alas an padahal dia sudah mempersiapkan segalanya
tapi meski tidak ikut ke semeru, silvia tetap ikut berangkat ke malang karena
disuruh pulang ke rumahnya. Berikut adalah kronologi perjalanan kami
Senin,9 September 2013
Beranggotakan 8 orang kami berangkat dari kaliurang sekitar
pukul 21.00 karena jadwal kereta berangkat jam 22.15 WIB. Sebelum berangkat aku
diberitahu kalau ada 1 orang yang ingin mendaki, namanya Dida dari hukum 2010
dia temennya Diny farmasi 2010. Tepat pukul 22.10 kami memasuki
kereta api malioboro ekspres juruan malang. Setelah tempat duduk, beberapa dari kami sudah tidur. Sampai masuk daerah solo, ada temen yang langsung tidur dilantai ya namanya juga andre hahaha... tinggal sy sepertinya yang susah tidur karena tidak sabar ingin ke kota malang.
kereta api malioboro ekspres juruan malang. Setelah tempat duduk, beberapa dari kami sudah tidur. Sampai masuk daerah solo, ada temen yang langsung tidur dilantai ya namanya juga andre hahaha... tinggal sy sepertinya yang susah tidur karena tidak sabar ingin ke kota malang.
Selasa, 10 September 2013
Sekitar pukul 04.30 pagi saya bangun dari tempat duduk dan
menghampiri jendela berharap menemukan keindahan sawah-sawah. Namun, justru
tampak kejauhan sebuah gunung yang tinggi dan lebar, kata orang itu lah
semeru... waw subhanalloh. Tiba pukul 06.00 kami sampai distasiun kota malang.
Sepi dan udaranya cukup dingin, lantas kami bergegas mencari angkot untuk
menuju pasar tumpang. Ini merupakan tempat awal menuju perjalanan basecamp
ranupane gunung semeru. Sempat ada semacam tawar-menawar antara pihak angkot
dengan beberapa calon pendaki. Disana ada bule yang tampak kebingungan kepada
angkot mana ia berangkat. Dia begitu karena takut ditipu dengan harga angkot
yang mahal. Tanpa berpikir panjang aku pun menghampiri nya dan bertanya akan
kemana pergi dan ternyata sama-sma ingin ke gunung semeru dan ini adalah
pertama baginya ke kota malang. Lebih baik menyewa 1 angkot karena akan lebih
murah kalau tidak salah ingat sekitar 15 ribu perorang jadinya. Akhirnya aku
mengajak dia untuk bersama-sama kami ke basecamp ranupane dan mendaki bersama.
Oh iya, namanya Thomas dan ia berasal dari Wales, UK.
Pukul 08.00 kami tiba di pasar tumpang, malang. Disini kami
segera mencari kendaraan baru karena angkot tidak bisa mencapai ranupane.
Dengan truk kami akang berangkat menunggu rekan-rekan pendaki rombongan lainnya.
Truk ini akan membawa kami dengan harga 35 ribu sekali jalan, ya truk terbuka
karena jika memakai Jeep mahal hehe. Baru sekitar pukul 10.00 kami berangkat
hingga pukul 12.00 kami sampai di basecamp ranupane. Baru perjalanan ke
ranupane saja sudah disuguhi pemandangan yang sangat luar biasa, subhanalloh,
kanan-kiri jalan yang berdiri pegunungan besar, panjang nan elok. Gak bakal
nyesel kalau lewat jalan ini. Rasanya aku ingin berhenti sejenak dan memandang
serta mengabadikan pemandangan luar biasa ini, namun sayang kita tidak bisa
berhenti dan perjalanang harus tetep dilanjutkan.
Ini pemadangan di perjalanan menuju Ranu pane |
Sesampai di Ranupane, kami harus makan siang terlebih dahulu
karena pagi tadi belum makan sama sekali. Ada saran buat kalian yang mau
mendaki lebih baik makan di pasar tumpang karena di ranupane sedikit kurang
higienis. Sampai disini aku tertegun, kog ada perkampungan yang berada di atas
pegunungan... ya ini adalah desa terakhir dan tertinggi di sini. Sebetulnya
ranupane sudah masuk kawasan kabupaten lumajang bukan malang lagi.
Dari paling kiri (Thomas, Tyas, Erna, Feti, Andre, Purna, Dida) |
nah, gue yang paling tengah yang ada kacamatanya (paling kece) |
Selanjutnya kami mendaftar di basecamp ranupane dengan harga
(agak lupa) tapi sekarang sudah naik 200%. Setelah mendaftar kami mulai mendaki
dengan tujuan ranu kumbolo surganya gunung semeru (kata film 5cm). perjalanan
ke ranu kumbolo memang tergolong landai dan ini belum dikatakan mendaki karena
jalanan tidak banyak rintangan. Hingga sekitar pukul 15.30 sore kami sampai di
ranu kumbolo.... mata kami sungguh silau, hati kami berdebar dan kaki serasa
tidak bisa bergerak melihat keindahan danau ranu kumbolo... SUBHANALLAH !!!!.
Sampai di tepi danau, kami membuka tenda untuk tempat istirahat kami sementara karena masih ada perjalanan panjang menuju pos kalimati. Ada cerita unik disini dimana waktu kami hendak memasak nasi ternyata tidak satupun diantara kami yang membawa nesting atau alat masak 1 pun hahaha.... serius batin ku sudah down karena dengan kondisi seperti ini tidak mungkin melanjutkan perjalanan kecuali mencari kematian saja. Berpikir dan berpikir, oke aku mengambil keputusan bahwa perjalanan kami cukup sampai disini saja. Untuk memasak, akhirnya kami meminjam rombongan lain. Setelah makan, kami pun segera masuk ke tenda masing-masing untuk merebahkan badan. Meski sempit kami justru jadi hangat. Sekitar tengah malam aku kedinginan hebat entah itu berapa derajat, yang jelas ketika sudah pagi embun diluar tenda seperti butiran es. Kebayang gak dingin nya sepeti apa??? Hehe....
*bersambung ke Pendakian Gunung Semeru (part 2)
Danau Ranu Kumbolo dari atas |
Sampai di tepi danau, kami membuka tenda untuk tempat istirahat kami sementara karena masih ada perjalanan panjang menuju pos kalimati. Ada cerita unik disini dimana waktu kami hendak memasak nasi ternyata tidak satupun diantara kami yang membawa nesting atau alat masak 1 pun hahaha.... serius batin ku sudah down karena dengan kondisi seperti ini tidak mungkin melanjutkan perjalanan kecuali mencari kematian saja. Berpikir dan berpikir, oke aku mengambil keputusan bahwa perjalanan kami cukup sampai disini saja. Untuk memasak, akhirnya kami meminjam rombongan lain. Setelah makan, kami pun segera masuk ke tenda masing-masing untuk merebahkan badan. Meski sempit kami justru jadi hangat. Sekitar tengah malam aku kedinginan hebat entah itu berapa derajat, yang jelas ketika sudah pagi embun diluar tenda seperti butiran es. Kebayang gak dingin nya sepeti apa??? Hehe....
*bersambung ke Pendakian Gunung Semeru (part 2)
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar