Sekapur Sirih
Welcome to my Blog!
Saya Mukti Yulianto, seorang penulis, apoteker dan pecinta alam.
When I'm not working, I'm blogging :-)
Categories
Pengikut
Copyright
© 2014 by Mukti Yulianto.
Terimakasih atas kunjungannya. Mohon kritikan dan sarannya. Jika ada yang bermanfaat, silahkan dishare.
Sabtu, 07 Februari 2015
Sebuah palung di dekat tepi
pantai. Ia tak terlihat dari atas bahkan dalam jarak dekat sekalipun, namun ia
memiliki arus yang kuat hingga manusia sulit keluar dari palung itu. Ada sebuah
keinginan dan rasa yang dalam, sulit untuk digerakkan bahkan dikeluarkan. Manakala
sebuah tujuan adalah sebuah impian, enggan untuk dirusak sekecil apapun. Hingga
ia tak tahu harus memproses atau mengakhiri, memberi atau membuang rasa
manisnya gula pada secangkir kopi hangat di sore hari. Senja yang tampak
kemerahan selalu datang setiap hari, memberi daya tarik dan motivasi
tersendiri. Meski tidak semua mimpi itu terwujud, namun ada mimpi yang harus
diperjuangkan bukan?
Pertanyaannya adalah bagaimana cara memulai dan kapan
waktu yang tepat untuk berjalan diatas awan-awan yang membentuk keindahan di
langit. Sebuah teori mengatakan bahwa tak kan sampai ketika belum berlari.
Berjalan pun tak tahu bagaimana langkahnya, 1 atau 2 langkah maju, yang ini
justru 1 langkah maju dan mundur. Seperti berjalan menaiki escalator yang
berlawanan arah atau lari ditempat. Tuhan, sebaik-baik rencana manusia,
rencana-Mu memang lebih indah.
Ada syair sebuah lagu yang
menjadi favorit bahkan menjadi spirit tersendiri bagi ku.
Hay…
I'm gonna fly
Just
like a butterfly, let me take you there…. more higher more higher
Hay~
I'm gonna fly
Just
like a butterfly, let me take you there…. more higher more higher
Senin, 01 Desember 2014
Seperti biasa, ku duduk disebuah kamar bercat dinding hijau
dan biru awan.
Ada meja yang diatasnya laptop menemani keseharian
ku,membantu mengisi kekosongan waktu dan menjadi tempatku berbagi cerita.Sebaik-baik teman ialah komputer lipat yang selalu mengerti
dan selalu ada kapanpun aku butuh.
Sepintas ada suasana yang tak nyaman dalam batinku. Teringat
suatu masa dimana kebahagiaan menyelimuti langit kehidupanku. Rumah, keluarga,
teman dan lingkungan, semua mengisi hari-hariku penuh dengan bermacam warna.
Rasanya itulah kehidupan yang sebenarnya, sempurna tanpa ada kurang kecuali
harta namun itu tak mampu mengubah segalanya yang manis menjadi pahit. Harta bias
dicari tetapi tidak dengan kebahagiaan.
Ada pepatah mengatakan, kesempatan tidak adakan dating untuk
kedua kalinya. Mungkin itu seperti kebahagiaan yang pernah ku rasakan dan tidak
ku rasakan saat ini meski secara ekonomi keluarga jauh lebih baik. Tidak ada
yang salah atau dipersalahkan namun dendam itu masih saja melekat disisi
pundakku. Bukan enggan untuk menghapus awan hitam itu, melainkan awan itu yang
enggan pergi.
Manusia, ketika ia berada di titik yang tidak baik, berada
disudut yang sedikit gelap maka ia secara otomatis akan terbawa oleh mesin waktu.
Kembali ke masa-masa yang dianggapnya indah meski itu hanya dalam bentuk
rekaman.
Seperti halnya kaset DVD, didalamnya terdapat berbagai album
dan lagu, rekaman kehidupan ada yang baik, indah dan buruk. Mesin waktu itu
akan membawa kita secara acak, entah ke waktu yang baik, indah atau buruk. Itu
semua tergantung bagaimana perasaan dan pikiran kita saat ini.
Ada pada suatu detik dimana kita menginginkan kembali masa-masa lalu itu. Tapi kita tahu, hal semacam itu tidak akan pernah terjadi
dalam hidup yang serba realistis ini. Ini bisa dianggap kesalahan karena kita
seperti tidak mensyukuti nikmat Tuhan yang telah diberikan kepada kita saat
ini.
Bagiku, bukan, bukan seperti itu yang dimaksud, bukan tidak mensyukuri
namun harus bersyukur karena kehidupan saat ini jauh lebih baik daripada
masalalu. Walaupun udara saat ini terasa sedikit menyesakkan dada hingga aku seolah tak mampu berjalan bebas keluar rumah mungkin karena suhu udara atau
lingkungan yang sudah berubah.
Apakah bisa diperbaiki apakah bisa beradaptasi?
Entahlah bahkan selama lebih dari 10 tahun, aku belum menemukan metode yang
tepat dan akurat.
Akal sehat, di ujung waktu, kita akan sependapat bahwa masa
lalu yang begitu indah harus kita tinggalkan agar kita bisa membangun kembali
masa depan yang jauh lebih baik, jauh lebih indah dibanding masa yang selalu
kita ingat. Berupaya dengan membangun pondasi agar tercipta masa yang
jauh lebih baik dibanding masa keemasan, agar terbangun sebuah kisah yang mampu
menutupi sebuah kisah dimasa lalu.
Akhirnya aku hanya tersenyum, setelah mengingat kehidupan
tempo dulu agar aku bisa berbagi kebahagiaanku dengan oranglain. Orang yang
akan berbagi kisah sepanjang hidup, ia
adalah pendamping hidup yang entah sekarang jalan itu belum terbuka dan belum
ada lampu yang menerangi.
Rabu, 25 Juni 2014
Ibu
Engkau laksana surga diantara dustaku
Mengubur semua lara kala dukaku
Melahirkan suka cita kala tenggelamku
Tak pernah menyesal ku memilikimu dalam hidupku
Ibu
Ketika ombak datang menerjang pantaiku
Engkau kan menjadi karang pemecah gundahku
Tatkala matahari mulai terbenam di ufuk senjaku
Engkau hadir bagai rembulan di setiap kegelapanku
Ibu
Kini usiamu tak lagi muda
Manakala senja meratapi sang fajar
Engkau bagaikan bintang menaburkan pesona keindahan nan kedamaian
Hadirmu adalah kebahagiaan dan kesempurnaan
Ibu
Kesedihanku adalah ketika melihatmu terbujur lemas di tempat tidur mu
Kegelisahanku adalah ketika air matamu yang terjatuh karena ulahku
Kemarahanku adalah ketika engkau tersakiti oleh manusia sekelilingmu
Kebahagiaanku adalah melihat senyum bersinar di kedua pipi dan diatas wajahmu
Sebuah anugerah terindah didunia ini ketika aku bisa menjadi anak mu
Oleh : Anakmu Tercinta
Engkau laksana surga diantara dustaku
Mengubur semua lara kala dukaku
Melahirkan suka cita kala tenggelamku
Tak pernah menyesal ku memilikimu dalam hidupku
Ibu
Ketika ombak datang menerjang pantaiku
Engkau kan menjadi karang pemecah gundahku
Tatkala matahari mulai terbenam di ufuk senjaku
Engkau hadir bagai rembulan di setiap kegelapanku
Ibu
Kini usiamu tak lagi muda
Manakala senja meratapi sang fajar
Engkau bagaikan bintang menaburkan pesona keindahan nan kedamaian
Hadirmu adalah kebahagiaan dan kesempurnaan
Ibu
Kesedihanku adalah ketika melihatmu terbujur lemas di tempat tidur mu
Kegelisahanku adalah ketika air matamu yang terjatuh karena ulahku
Kemarahanku adalah ketika engkau tersakiti oleh manusia sekelilingmu
Kebahagiaanku adalah melihat senyum bersinar di kedua pipi dan diatas wajahmu
Sebuah anugerah terindah didunia ini ketika aku bisa menjadi anak mu
Oleh : Anakmu Tercinta
Rabu, 21 Mei 2014
Rabu, 11 September 2013
Sekitar pukul 07.00 kita
berdiskusi kembali, ada beberapa yang nekat tetap melanjutkan tapi sekali aku katakana, bagaimana caranya makan jika tidak ada alat masak. Doa kami pun
terjawab, ada penduduk lokal yang bersedia meminjam alat masaknya meski sudah
hitam karena terbakar. Alhamdulillah akhirnya kami bisa melanjutkan perjalanan.
Setelah selesai makan, kita
memulai packing barang dan tenda yang semalem dipakai buat tidur karena dari
sini kita melanjutkan pendakian menuju pos terakhir untuk nge-camp yaitu pos
kalimati. Dari peraturan sebenarnya ini pos terakhir yang diperbolehkan karena
setelah jika melewati pos ini bisa disebut pelanggaran, namun bukan berarti mendapat hukuman. Hanya saja, kita sendiri yang bertanggung jawab untuk diri
kita sendiri. Setelah packing, tak lupa kami mengabadikan momen terlebih dahulu
yaitu foto bersama dengan background bukit cinta seperti dibawah ini
Ada mitos jika kita mampu
menanjaki bukit cinta tanpa menoleh ke belakang, seseorang yang kita pikirkan
akan menjadi pasangan kita :D ... bukan maksud percaya tapi hampir semua dari kami
menanjak penuh semangat terutama aku hahaha...... kenapa disebut bukit cinta
karena pundak bukit itu tampak seperti bagian bentuk lambang cinta.
Setelah sampai dipuncak
bukit,akan melewati jalanan turun yang cukup ekstrim tapi ada juga jalain yang
lebih landai tapi sedikit lebih jauh yaitu berada disebelah kiri. Dari sini
kita ketemu padang rumput yang begitu eksotis, biasa dinamakan oro-oro ombo
karena berbentuk taman yang lebar penuh rerumputan dan bunga edelweiss dan
bunga ungu seperti lavender (lupa namanya). Namun, sayang waktu kami kesini
bunga nya sedang kekeringan karena waktu adalah pertengahan musim kemarau. Beda
nya antara musim hujan dengan musim kemarau adalah musim hujan, suhu waktu
malam tidak begitu dingin tapi musim kemarau suhu malam akan sangat dingin
sekali jadi harus diperhatikan pakaian yang dipakai. Sekitar pukul 10.00 kita
sampai di pos cemoro sewu, disini hanya isitrahat sebentar saja. Perjalanan dilanjutkan
kembali menuju pos kalimati. Hampir 4—5 jam perjalanan dan jalur disini akan
sedikit menanjak tidak seperti sebelumnya dengan terik matahari hingga kami
beberapa waktu harus beristirahat. Sampai pos kalimati sekitar jam 2 atau 3
sore (agak lupa). Disini kami mendirikan tenda, dari sini puncak mahameru sudah
kelihatan berdiri megahnya. Pos kalimati merupak tanah yang sangat luas penuh
rerumputan dan masih terdapat pohon-pohon yang rindang. Di pos ini juga
terdapat mata air terakhir yang berada di sungai di bawah nya. Peralatan masak
pun mulai dikeluarkan dan tenda mulai didirikan. Beberapa dari kami langsung
istirahat, ada yang mengabadikan foto dan ada yang ingin mandi di mata air. Pertama
ku pikir mata air hanya ada di bawah tak jauh dari tempat camp kami, namun
ternyata jauh sekali mengikuti sungai yang sangat kering bahkan Cuma tampak
seperti lembah saja. Setelah makan siap disantap, kami makan bersama sambil
berdiskusi jam berapa kita akan naik atau muncak. Dari sini menuju puncak
adalah jalur pendakian yang sebenarnya tidak boleh membawa beban yang berat
karena akan membahayakan. Berbekal minuman dan pakaian aman sudah cukup untuk
menanjaki puncak tertinggi di pulau jawa ini. Setelah sholat maghrib beberapa
dari kami sudah mulai tidur karena dari hasil diskusi perjalanan selanjutnya
akan dimulai pukul 23.00 malam.
Kali ini saya akan menceritakan kisah perjalananku ke tempat
yang lama menjadi mimpi atau impian. Ya,
sebetulnya terlambat untuk menceritakan karena ini cerita di tahun lalu tapi
tidak masalah karena mungkin akan sedikit bermanfaat.
Gunung Semeru, sebuah
gunung eksotis yang berada di perbatasan kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajag
Jawa Timur. Rencana matang ini telah lama ku rencanakan jauh-jauh hari bahkan
berbulan-bulan sebelumnya. Kala itu aku mengutarakan keinginan ini kepada kawan
ku Reza dan Andre. Akhirnya sebelum waktu KKN tiba kami sepakat untuk memulai
perjalanan setelah KKN berakhir. Di tengah kegiatan KKN atau Kuliah Kerja Nyata
dari kampus, saya selalu bermimpi dan tak sabar untuk segera menjamah alam
cantik itu. Seiring berjalannya waktu mempersiapkan segalanya ada beberapa
temen yang ingin ikut kami, namun pada akhirnya hanya sebatas keinginan yang
tidak kuat hehehe... Sehingga, kami memutuskan berangkat seadanya. Namun,
karena info yang beredar akhirnya kami mendapat kawan-kawan yang ingin mendaki
dan mereka masih 1 jurusan yaitu
farmasi. Diantaranya ada Purna farmasi
2012, Tyas farmasi 2010, Erna farmasi 2010, Silvia farmasi 2010, dan Feti
farmasi 2010. Aku pun meminta mereka untuk mempersiapkan perbekalan yang
lengkap karena semeru bukan gunung yang mudah. Surat kesehatan adalah salah
satu syarat yang harus dibawa untuk mendapatkan ijin pendakian gunung semeru
disamping materai karena pihak TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru)
hanya mengijinkan pendakian hingga pos kalimati. Sehingga adanya materai
memberi sinyal dan perjanjian bahwa jika melakukan pendakian melewati batas itu
maka pihak TNBTS tidak mau disalahkan jika terjadi apa-apa pada kami.
KKN berakhir dan waktu berangkat ke kota malang pun semakin
dekat, segala persiapan baik logistic dan perlengkapan pribadi guna mendaki
telah dipersiapkan. Untuk logistik dan keuangan ku percayakan pada Tyas karena
biasanya cewek lebih bijak mengatur keuangan secara kan calon ibu hehehe.... disini
ada 1 orang yang tidak jadi ikut yaitu Silvia karena tiba-tiba tidak diijinkan
orangtuanya Karena beberapa alas an padahal dia sudah mempersiapkan segalanya
tapi meski tidak ikut ke semeru, silvia tetap ikut berangkat ke malang karena
disuruh pulang ke rumahnya. Berikut adalah kronologi perjalanan kami
Senin,9 September 2013
Beranggotakan 8 orang kami berangkat dari kaliurang sekitar
pukul 21.00 karena jadwal kereta berangkat jam 22.15 WIB. Sebelum berangkat aku
diberitahu kalau ada 1 orang yang ingin mendaki, namanya Dida dari hukum 2010
dia temennya Diny farmasi 2010. Tepat pukul 22.10 kami memasuki
Jumat, 09 Mei 2014
Banyak mahasiswa memilih tema skripsi sesuai dengan materi yang dikuasai atau ilmu yang diminati. Waktu itu justru dari ilmu yang saya minati, saya tak pernah dapat ide atau tema untuk sebuah penelitian skripsi. Namun, justru muncul sebuah tema skripsi yang berasal dari materi kuliah yang sebetulnya sulit saya pahami, terbukti dengan nilai farmakologi C+ itu pun karena hasil remed atau semester pendek (agak lupa) dimana nilai sebelumya adalah D.
Mungkin jika orang tahu diawal saya adalah orang gila yang ingin mendaki puncak tanpa bekal makanan dan bisa saja masuk jurang. Ada dalam waktu kuliah saya merasa tidak ada yang menarik karena segalanya hanya menuruti perintah alur yang ada. Dengan mengucap bismillah saya pun ambil tema skripsi dengan materi yang blm saya pahami yaitu "Efek Hipoglikemik Ekstrak Etanol Buah Pare dan Ekstrak Etanol Daun Pahitan terhadap Tikus Wistar Jantan yang Diinduksi Aloksan".
Bagi saya waktu itu, saya ingin belajar sungguh-sungguh karena memang sebelum-sebelumnya saya kurang dalam hal belajar, saya harus bisa karena ini tantangan berat bagi saya. Maka waktu itu, saya pun mengambil mata kuliah farmakologi kembali untuk yang kedua kali (Ujian ke-3 kali) bersama adek-adek tingkat dengan tujuan belajar memahami mata kuliah tersebut dengan sungguh-sunguh.
Well, akhirnya dari semula D menjadi C+ akhirnya bisa memuncaki peringkat atas dengan nilai A. Sungguh indahnya ternyata belajar Farmakologi. Dan lebih dari itu, ternyata hasil ujian pendadaran skripsi tentang farmakologi bahan alam saya mendapat nilai A. Maha Suci Alloh, Tuhan yang maha pengasih lagi penyayang. Akhirnya saya mempercayai bahwa jika kita ingin mendapatkan kesuksesan atau kemudahan maka carilah cara yang paling kita anggap sulit. Janji Alloh itu pasti, pasti ada kemudahan dibalik setiap kesulitan.
*Bukan maksud Riya' tapi semoga bisa diambil hikmahnya. keluarlah dari zona nyaman dan aman. Sungguh nikmat itu hadir dari cara-cara yang sulit
Mungkin jika orang tahu diawal saya adalah orang gila yang ingin mendaki puncak tanpa bekal makanan dan bisa saja masuk jurang. Ada dalam waktu kuliah saya merasa tidak ada yang menarik karena segalanya hanya menuruti perintah alur yang ada. Dengan mengucap bismillah saya pun ambil tema skripsi dengan materi yang blm saya pahami yaitu "Efek Hipoglikemik Ekstrak Etanol Buah Pare dan Ekstrak Etanol Daun Pahitan terhadap Tikus Wistar Jantan yang Diinduksi Aloksan".
Bagi saya waktu itu, saya ingin belajar sungguh-sungguh karena memang sebelum-sebelumnya saya kurang dalam hal belajar, saya harus bisa karena ini tantangan berat bagi saya. Maka waktu itu, saya pun mengambil mata kuliah farmakologi kembali untuk yang kedua kali (Ujian ke-3 kali) bersama adek-adek tingkat dengan tujuan belajar memahami mata kuliah tersebut dengan sungguh-sunguh.
Well, akhirnya dari semula D menjadi C+ akhirnya bisa memuncaki peringkat atas dengan nilai A. Sungguh indahnya ternyata belajar Farmakologi. Dan lebih dari itu, ternyata hasil ujian pendadaran skripsi tentang farmakologi bahan alam saya mendapat nilai A. Maha Suci Alloh, Tuhan yang maha pengasih lagi penyayang. Akhirnya saya mempercayai bahwa jika kita ingin mendapatkan kesuksesan atau kemudahan maka carilah cara yang paling kita anggap sulit. Janji Alloh itu pasti, pasti ada kemudahan dibalik setiap kesulitan.
*Bukan maksud Riya' tapi semoga bisa diambil hikmahnya. keluarlah dari zona nyaman dan aman. Sungguh nikmat itu hadir dari cara-cara yang sulit
Kamis, 01 Mei 2014
Ya Alloh, sungguh hamba banyak khilaf, tak tahu mana yang
benar dan mana yang salah. Ilmu adalah jalan menuju jalan-Mu, namun adakalanya
ilmu membuat hamba jauh darimu. Begitu asyiknya ku menimba ilmu hingga kitab Mu
lupa ku buka. Nikmatnya berilmu membuatku terlena bahwa seharusnya ilmu ini
membuatku semakin dekat denganMu
Kuliah, berorganisasi, berdagang, berpolitik adalah ilmu
yang ingin ku ambil dan ku dalami karena Engkau telah memberi kesempatan besar
hingga aku bisa kuliah di tempat ini.
Ya Alloh, betapa senangnya diri ini bisa berkumpul dengan
para sahabat dan para sejawat hingga rekan-rekan yang ada dikampus hebat ini.
Setiap hari aku berdiskusi dengan mereka tentang bagaimana
bisa merubah Indonesia lewat cara yang sederhana. Setiap hari aku berjalan demi
saudara-saudara yang membutuhkan. Setiap hari aku bertatap muka untuk pelajaran
yang harus ditelaah. Setiap hari ku berkaya demi sebuah prestasi yang
membanggakan.
Aku berterimakasih padaMu ketika aku mendapatkan apa yang
aku mau, tapi aku kesal padaMu ketika aku gagal meraih apa yang aku ingin. Aku mengingatMu
ketika aku memulai aktivitas, tapi aku melupakanMu ketika aku tengah
beraktivitas. Aku menyebut namaMu hanya ketika ada yang memanggilku tapi aku
menyebut nama nya ketika tidak ada panggilan kepadaku
Semua yang ku lakukan dan telah ku capai ternyata tidak ada
arti apa-apa bagiMu. Bukankan aku setiap hari telah menyebut nama-Mu dalam
setiap sholatku??? Namun aku sadar ternyata asma-Mu hanya sekedar rutinitas
dalam kegiatan di agamaku. Ternyata Engkau hanya ada ketika aku sedang
membutuhkanMu. Ada yang ku sesali, karena aku tidak pernah membaca Kitab Mu dan
memahami Hadist Rasul-Mu.
Maaf kan aku Tuhan,
aku terlena akan hasrat dunia. Maafkan aku Tuhan, aku lebih sering bersamanya
daripada bersama-Mu. Maafkan aku Tuhan, bahkan hanya membaca Qur’an Mu setiap
kamis malam pun aku tak sediakan dan lebih mementingkan kegiatan ku dikampus.
Maaf kan aku Tuhan, jika ilmu-ilmu yang ku tempuh justru membuatku ingkar
dengan lewat jalan alternatif atau melenceng menuju jalan-Mu.
Tuhan, tolong ingatkan hamba dan saudara muslim ku jika
hamba telah melupakan-Mu. Terimakasih Tuhan.
---Anonim---
Minggu, 20 April 2014
Hari ini ku paksakan langkah kaki menuju surga yang lama tak ku jamah
Hampir 30 km lebih jarak ku tempuh dengan dua roda yang beriringan dan bergerak bersama
Jarak kami memang cukup jauh tapi bukanlah sebuah halangan
Hanya demi melihatmu cukup mengobati kerinduanku
Deru ombak, Desir pasir, dan Semilir angin
Mereka adalah sahabat sang laut biru
Cantik di sore hari dan Manis di pagi hari
Pesona nya mampu meluluhkan amarah maupun lara dalam jiwa
Dengan membawa lembaran kertas, ku menulis
Ku tumpahkan segala hal yang mengganjal di pikiranku
Berharap sang dewi matahari membantu mengurangi bebanku
Jika tidak, maka cukup ku hanyutkan dalam sambaran air laut
Aku bukan lah manusia yang penuh keinginan semu
Semuanya merupakan turunan dari akal sehat yang mencoba menjadi sesuatu yang hebat
Dalam hidup setiap manusia memiliki pilihan dan impian
Namun, tidak semua pilihan bisa diambil dan diputuskan
Ku coba terdiam dan menengok ke arah senja yang mencoba memanja penuh senyuman
Ingin ku berucap salam atau sekedar berkata "Hai", apa kabar mu senja di ujung samudera???
Ia selalu menunjukkan keceriaannya tidak seperti manusia yang kadang suka memamerkan kegundahan, amarah dan kesesalan pribadi
Hari ini ku benar-benar iri dengan mu, meski tenggelam ada didepanmu tapi engkau tetap tegak
Seolah engkau akan bangkit kembali esok hari
Hai karang-karang pantai, kenapa engkau tak pernah marah meski ombak selalu membuat mu terluka hingga membuat lubang tak karuan disekujur tubuhmu???
Ku lihat justru lubang-lubang itu tak pernah kembali utuh, namun tetap kau ijinkan orang lain (landak) singgah
Apakah ia yang menyempurkan kekuranganmu?? apakah ia emang jodohmu yang menutupi luka dalam mu??
Atau kau masih percaya lubang itu akan sembuh kembali??
Tuhan, Engkau memang Maha Adil, tidak lah Kau kurangi sisi kehidupan manusia tanpa Kau sempurnakan lewat manusia lainnya
Hadirku disini (pantai) bukan untuk mengeluh, bukan untuk mengumpat apalagi membuat penyesalan
Aku hanya ingin bertanya apakah aku di masa yang akan datang
Namun hanya angin yang menjawab dengan suara kencangnya
Tak lupa ku berdo'a dan membuat janji kepada sahabat laut
Suatu saat aku akan datang kembali kesini
Bukan untuk mencurahkan hati atau mengumbar kekesalan
Tapi untuk memberikan kejutan bahwa aku akhirnya berhasil
Kali ini ku mencoba menarik kesimpulan dari apa yang ku lihat
Bersama senja, pantai dan derai ombak yang memanggil
Mencoba untuk bersikap realistis tapi bukan untuk pesimis karena hidup harus optimis
Saat ini mereka dengan lantang berteriak, bukan untuk memaki atau merendahkan tapi untuk memotivasi diri
"KOE SOPO MUKTI"
Hampir 30 km lebih jarak ku tempuh dengan dua roda yang beriringan dan bergerak bersama
Jarak kami memang cukup jauh tapi bukanlah sebuah halangan
Hanya demi melihatmu cukup mengobati kerinduanku
Deru ombak, Desir pasir, dan Semilir angin
Mereka adalah sahabat sang laut biru
Cantik di sore hari dan Manis di pagi hari
Pesona nya mampu meluluhkan amarah maupun lara dalam jiwa
Dengan membawa lembaran kertas, ku menulis
Ku tumpahkan segala hal yang mengganjal di pikiranku
Berharap sang dewi matahari membantu mengurangi bebanku
Jika tidak, maka cukup ku hanyutkan dalam sambaran air laut
Aku bukan lah manusia yang penuh keinginan semu
Semuanya merupakan turunan dari akal sehat yang mencoba menjadi sesuatu yang hebat
Dalam hidup setiap manusia memiliki pilihan dan impian
Namun, tidak semua pilihan bisa diambil dan diputuskan
Ku coba terdiam dan menengok ke arah senja yang mencoba memanja penuh senyuman
Ingin ku berucap salam atau sekedar berkata "Hai", apa kabar mu senja di ujung samudera???
Ia selalu menunjukkan keceriaannya tidak seperti manusia yang kadang suka memamerkan kegundahan, amarah dan kesesalan pribadi
Hari ini ku benar-benar iri dengan mu, meski tenggelam ada didepanmu tapi engkau tetap tegak
Seolah engkau akan bangkit kembali esok hari
Hai karang-karang pantai, kenapa engkau tak pernah marah meski ombak selalu membuat mu terluka hingga membuat lubang tak karuan disekujur tubuhmu???
Ku lihat justru lubang-lubang itu tak pernah kembali utuh, namun tetap kau ijinkan orang lain (landak) singgah
Apakah ia yang menyempurkan kekuranganmu?? apakah ia emang jodohmu yang menutupi luka dalam mu??
Atau kau masih percaya lubang itu akan sembuh kembali??
Tuhan, Engkau memang Maha Adil, tidak lah Kau kurangi sisi kehidupan manusia tanpa Kau sempurnakan lewat manusia lainnya
Hadirku disini (pantai) bukan untuk mengeluh, bukan untuk mengumpat apalagi membuat penyesalan
Aku hanya ingin bertanya apakah aku di masa yang akan datang
Namun hanya angin yang menjawab dengan suara kencangnya
Tak lupa ku berdo'a dan membuat janji kepada sahabat laut
Suatu saat aku akan datang kembali kesini
Bukan untuk mencurahkan hati atau mengumbar kekesalan
Tapi untuk memberikan kejutan bahwa aku akhirnya berhasil
Kali ini ku mencoba menarik kesimpulan dari apa yang ku lihat
Bersama senja, pantai dan derai ombak yang memanggil
Mencoba untuk bersikap realistis tapi bukan untuk pesimis karena hidup harus optimis
Saat ini mereka dengan lantang berteriak, bukan untuk memaki atau merendahkan tapi untuk memotivasi diri
"KOE SOPO MUKTI"
Rabu, 09 April 2014
Disudut kota Jogja, sejenak ku berpikir siapa kah jodoh ku
nantinya
Seseorang yang akan mendampingi perjalanan dalam mengarungi
bahtera kehidupan
Ia yang selalu menegurku ketika jalan ku sedikit berbelok
dan selalu menegakkan badan ku
Mungkin ia adalah kamu, dia atau yang kemaren pernah bertemu
Yang pasti jodoh adalah rahasia ilahi yang tak kan mampu
diterkan oleh siapapun
Meniti jalan, menapak bumi hingga kau dapati jiwa muslimah
yang kau inginkan selama ini
Hadirku bukan untuk mengotori sajadahmu
Kedatanganku bukan untuk menyesatkan jalan siratolmustaqim
yang kau cari
Lambaian senyumku bukan untuk membuyarkan niat suci ibadah
mu
Hanya ingin memperkenalkan diri, layakkah diri ini menjadi
salahsatu nama dalam doamu
Ketika oranglain berlomba-lomba ingin mendekatimu
Aku bukanlah siapa-siapa
Hanya lelaki yang ingin mendapati wanita yang dapat
menyaksikan perjuangan sejatinya lelaki
Jika diri ini diijinkan masuk dalam kehidupanmu
Maka kan kusimpan hati ini untuk kutasbihkan setiap waktu
yang mengingatkanku padaNya
Senin, 09 September 2013
Pagi, begitu segarnya udara dan dinginnya embun yang menetes
Sekelabat cahaya langit menerangi jiwa-jiwa yang beku
Tatkala sang surya bersinar, hanya sekelompok kicauan burung disekeliling rumah
Seolah memberi sambutan kedatangan sang Putri
Hari ini adalah hari dimana sebuah mimpi terpendam yang akan segera terwujud
Bersama kawan-kawan seprofesi kami berangkat menuju Kota Malang
Reza, Andre, Purna, Erna, Tyas dan Feti adalah kawan ku sejalan
Bertujuh kami akan menggunakan kereta Malioboro Express
Santai kelas Ekonomi kog hehehe.....
Mimpi ini berawal ketika dulu diajak naik bareng ke semeru bersama kawan hebatku Yogi Kuncoro, biasa dipanggil Ogi Kun
Ketika itu ada niatan besar untuk ikut pendakian ke semeru tapi apa dikata tiada akomodasi untuk terbang kesana
Alhasil pendakian itu hanya mimpi belaka
Yaa, kali ini aku akan benar-benar mewujudkan mimpi yang tertunda itu, Puncak MAHAMERU !!!!!
Dan ini keindahan yang akan dicari
sedangkan yang ini adalah bonus nya, sebuah surga diatas gunung
Ini bukan tentang film 5cm yang banyak disukai para aktivis film indonesia, ini adalah tentang sebuah tekad untuk mewujudkan mimpi
Dari Puncak Abadi Para Dewa, harapan besarku adalah ku bisa mempunya motivasi tinggi untuk segera mengejar dan mewujudkan mimpi-mimpi selanjutnya, yaitu gelar Sarjana Farmasi !!!!
Allohu Akbar !!!!!
Langganan:
Postingan
(Atom)