Sekapur Sirih

Welcome to my Blog!
Saya Mukti Yulianto, seorang penulis, apoteker dan pecinta alam.

When I'm not working, I'm blogging :-)

Follow Me

Subscribeto blog
Follow me onTwitter
Add myFacebook

Pengikut

Copyright


© 2014 by Mukti Yulianto.

Terimakasih atas kunjungannya. Mohon kritikan dan sarannya. Jika ada yang bermanfaat, silahkan dishare.

Selasa, 14 Agustus 2012

MIMPI????? atau HALUSINASI????


Apa itu mimpi??? Buat apa mimpi??? Emang kita perlu punya mimpi??? Hanya sekedar buat orang terdekat dan oranglain bahagia, apakah harus punya mimpi juga??? Apa tidak rugi jika bermimpi tapi toh kenyataannya bahwa mimpi itu tak akan menjadi sebuah realita??memang realita itu apa??? Apakah kehidupan ini adalah sebuah realita??ataukah hanya sebuah halusinasi nyata??? Halusinasi kog nyata??? Bukan, itu bukan halusinasi tapi itu adalah sebuah skenario??? Lalu dapatkah kita menjadi sutradara film nya???apakah kita hanya menjadi sebuah actor saja sedangkan oranglain menjadi sutradara film nya?? Jika begitu apakah judul film nya??? “Bintang dilangit???” atau “Ikan dilaut???” dimana itu hanya sebagai sebuah hiasan bagi alam yang menikmatinya??? Bahkan ada kalimat,”senyummu untuk saudaramu adalah ibadah” bukan itu adalah sebuah hadist. Senyum ibarat sebuah kebahagiaan yang ditularkan. Fine, it’ OK… I can understand but in my life say No. lalu apa yang bisa kita lakukan jika kita juga ingin mempunyai tujuan sesuai impian tapi juga ingin membuat kebahagian untuk orang sekitar??? Sabar dan Ikhlas……………………..

Berawal dari sebuah kisah diantara milyaran yang bertebaran di dunia fana ini. Mungkin ada yang mirip atau sama. Ya,namanya juga kisah pasti semua orang pernah mengalami dan kadang berbeda bahkan berbeda. Adalah kampoeng damai di antara hamparan sawah hijau dan  rimbunnya pepohonan yang membuat dunia serasa anak cucu “surga”. Terdapat sesosok anak kecil ibarat tatasurya ialah sang bulan. Selalu menghiasi “Segoro banyu”1 di tiap nafas dan nadi kampong itu. Siapa yang tidak kenal Bintang, anak ketiga dari pasangan orangtua yang sukses dikampungnya. Saudara-saudara kandungnya laki-laki semua.
Suatu hari Bintang jalan-jalan ke sekeliling rumahnya. Ia melihat ada sebuah rumah baru yang belum jadi. Bukan besar atau bagusnya gaya arsitektur yang dikagumi. Tapi ia berpikir,apa bisa ya saya buat rumah seperti ini??? Itu adalah sebuah angan seorang anak kecil berumur 9 tahun. Bintang punya beberapa sahabat karib nya namanya Rusli yang konon ia terlihat seperti orang abnormal tapi bagi dirinya ia adalah anak hebat yang kadar cerinya tak pernah tergerus zat kimia lain nya dan tak ada waktu kadaluarsanya. Sahabat lain nya bernama Rahman, sebetulnya ia kakak kelasnya tapi ia sempat tidak naik kelas. Rusli meski abnormal telah membuat kehidupan Bintang menjadi ikut ceria tanpa kenal lelal sedangkan Rahman seorang yang selalu membantu dalam urusan belajar. Mereka berteman hanya sampai tamat SD saja, selepas itu Rusli harus pergi ke Semarang dan Rahman masih 1 SMP dengan Bintang tapi berbeda kelas
Awal MOS (Masa Orientasi Siswa) Bintang dan Rahman masih berteman layaknya sahabat tapi setelah itu jarak mereka semakin jauh. Karena apa sampai sekarang Bintang tidak tahu. Sampai tibanya ada kabar yang tidak baik. Bak susu yang tercampur jamu, pahit rasanya. Seperti langit cerah membiru yang dengan seperkian detiknya berubah menjadi awan kelabu. Di waktu itu orangtua nya terkena dampak krisis moneter 1998 yang mengakibatkan perusahaan ayah nya bangkrut. Hingga akhirnya mereka terusir dari rumahnya sendiri dengan tenggang waktu 24 jam. Marah, sedih, gundah gulana menyelimuti langit rumah dan keluarga itu. Mungkin bisa disebut kalah perang dunia II dan mereka yang jadi korban nya. Semua bersedih, semua menangis. Bayangkan saja anak yang masih kecil itu harus terampas masa kecilnya. Kesalahan orangtua yang hanya memikirkan harta duniawi sampai lupa dengan nasib keluarganya. Terkadang pantas dibilang begitu. Namun semuanya adalah suratan takdir. Tapi kenapa harus Bintang???

3 tahun kemudian…..
Akhirnya Bintang lulus SMP dan masuk ke SMA favorit. Bintang masih belum berubah, masih menjadi anak yang pendiam dan tak banyak bicara. Orangtuanya mungkin tak tahu atau pura-pura tidak tahu. Ia menjadi anak yang sangat penurut karena ia tidak punya hasrat untuk apa yang akan dijalaninya ke depan. Suatu ketika ada tugas melukis tentang sesuatu dan ia berhasil melukis sebuah kartun dan menggambar sebuah oanorama rumah. Ya, karena rumah adalah impian nya. Ia ingin menjadi arsitektur atau menjadi kontraktor yang notaben nya membuat segala bentuk gedung termasuk rumah. Tanpa disangka-sangka gurunya melihat sesosok itu punya suatu sedikit bakat yang terpendam. Hasil karyanya memperoleh nilai tertinggi di kelasnya.
1 tahun kemudian…..
Kehidupan belum berubah seperti semula tapi bisa dikategorikan normal. Bintang akhirnya pindah sekolah karena atas kemauan ayahnya ke Kediri.

14 April 2008
Ini adalah tanggal dimana hari kelulusan SMA Bintang. Sorak-sorai menghiasi gedung putih, taman dan masjid megah yang tak lain adalah lokasi sekolahnya BIntang. Banyak cerita terlahir dari sini . diantara teman-temannya ada yang berhasil mendapatkan beasiswa ke Tokyo University, ada yang ke UGM, ada yang ke ITB dan bintang belum tahu kabarnya.

Ia sebetulnya ingin kuliah sesuai dengan apa yang ia inginkan, Jurusan Tehnik Sipil. Karena ia sangat kepingin bisa membuat rumah yang bisa membuat makhluk di rumah didalamnya nampak harmonis. Tapi sepertinya ia harus menelan ludah. Ia harus memendam keinginannya demi hasrat seorang ayah. Ayahnya ingin anaknya bisa menjadi dokter. Yah, berhasillah dia menjadi mahasiswa dokter di salahsatu universitas swasta di Jogja.

Keterangan: 1.“Segoro banyu” nama sebuah kampung kelahiran si Bintang 
 --------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-----kita berhak punya mimpi dari sebuah keinginan yang lahir dari pribadi yang bisa disebut dengan apa yang namanya "cita". Kadang ketika berseteru bahkan berdebat keras untuk memperjuangkan apa yang kita sebut sebuah "cita", kita menjadi lemah tak berdaya, tak hayalnya seperti bunga mawar yang gagal mekar, tak kiranya seperti pohon yang cebol alias "bonsai". Sebuah impian yang sekali lagi harus terpendam untuk sebukit kebaikan . Bukankah kebaikan itu juga termasuk ibadah. Tapi kenapa harus berkorban pikiran?? kenapa juga harus berkorban raga meski jiwa kita berada di sebuah pulau dongeng. Mungkin dongeng seekor siput yang cerdas mengelabuhi seekor kancil??? atau mungkin dongeng kerajaan timun emas??? Namun, sebuah kisah bukanlah sebuah kebetulan. Semuanya telah tersusun rapi di kitab lauhul mahfuz. Tanpa kita sadari sebenarnya kegagalan adalah bentuk bahwasanya kita bukan lah orang gagal seperti itu. Tapi seharusnya menjadi orang yang sukses hanya saja kita belum mempunyai kepantasan untuk itu. Maka dari itu, mari pantaskan diri untuk menjadi pribadi yang sukses. Mimpi kita tetap bisa terwujud meski harus dengan sabar dan ikhlas. Jika memang semua demi kebaikan. Percayalah, suatu saat kita bisa membuat impian kita atau keinginan kita apa saja di langit Surga-----

Kisah di atas masih berlanjut :)

2 komentar:

  1. menarik, lumayan byk perumpamaan trkadang sedikit sulit untuk mengerti bagi sebagian org, but for me.. that's your art :D haha

    BalasHapus
  2. Terimakasih sudah berkomentar dan terimakasih telag berkunjung :)

    BalasHapus