Sekapur Sirih

Welcome to my Blog!
Saya Mukti Yulianto, seorang penulis, apoteker dan pecinta alam.

When I'm not working, I'm blogging :-)

Follow Me

Subscribeto blog
Follow me onTwitter
Add myFacebook

Pengikut

Copyright


© 2014 by Mukti Yulianto.

Terimakasih atas kunjungannya. Mohon kritikan dan sarannya. Jika ada yang bermanfaat, silahkan dishare.

Senin, 28 Mei 2012



Jika kamu berada di pagi hari, janganlah menunggu sore tiba. Hari inilah yang akan anda jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukannya, dan juga bukan esok hari yang belum tentu dating. Hari yang saat ini mataharinya menyinari anda, dan siangnya menyapa anda inilah hari anda.
Umur anda, mungkin tinggal hari ini, maka, anggaplah masa hidup anda hanya hari ini, atau seakan-akan anda dilahirkan hari ini dan akan mati hari ini juga. Dengan begitu, hidup anda tak akan tercabik-cabik diantara gumpalan keresahan, kesedihan dan duka masa lalu dengan bayangan masa depan yang penuh ketidak pastian dan seringkali menakutkan.
Pada hari ini pula, sebaiknya anda mencurahkan seluruh perhatian, kepedulian dan kerja keras. Dan pada hari inilah, anda harus bertekad mempersembahkan kualitas shalat yang paling khusyu’, bacaan al-Qur’an yang sarat tadabbur, dzikir dengan sepenuh hati, keseimbangan dalam segala hal, keindahan dalam akhlak, kerelaan dengan semua yang Allah berikan, perhatian terhadap keadaan sekitar, perhatian terhadap kesehatan jiwa dan raga, serta perbuatan baik terhadap sesama.
Pada hari dimana anda hidup saat inilan sebaiknya anda membagi waktu dengan bijak. Jadikanlah setiap menitnya laksana ribuan tahun dan setiap detiknya laksana ratusan bulan. Tanamlah kebaikan sebanyak-banyaknya pada hari itu. Dan, persembahkanlah sesuatu yang paling indah untuk hari itu. Ber-istighfarlah atas semua dosa, ingatlah selalu kepadaNya, bersiap-siaplah untuk sebuah perjalanan menuju alam keabadian, dan nikmatilah hari ini dengan segala kesenangan dan kebahagiaan!
{Maka berpegang teguhlah dengan apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang yang bersyukur.} (QS.Al-A’raf: 144)
Hiduplah hari ini tanpa kesedihan, kegalauan, kemarahan, kedengkian dan kebencian.
Jangan lupa, hendaklah anda goreskan pada dinding hati anda satu kalimat (bila perlu anda tulis pula di atas meja kerja/belajar anda): Harimu adalah hari ini. Yakni, bila hari ini anda dapat memakan nasi hangat yang harum baunya, maka apakah nasi basi yang telah anda makan kemarin atau nasi hangat esok hari (yang belum tentu ada) itu akan merugikan anda?

Jika anda dapat minum air jernih dan segar hari ini, maka mengapa anda harus bersedih atas air asin yang anda minum kemaren, atau mengkhawatirkan air hambar dan panas esok hari yang belum tentu terjadi?
Jika anda percaya pada diri sendiri, dengan semangat dan tekad yang kuat, maka anda dapat menundukkan diri untuk berpegang pada prinsip: aku hanya akan hidup hari ini. Prinsip inilah yang akan menyibukkan diri anda setiap detik untuk selalu memperbaiki keadaan, mengembangkan semua potensi, dan mensucikan setiap amalan.
Dan itu, akan membuat anda berkata dalam hati,” Hanya hari ini aku berkesempatan untuk mengatakan yang baik-baik saja. Tak berucap kotor dan jorok yang menjijikkan, tidak akan  pernah mencela, menghardik dan juga membicarakan kejelekan orang lain. Hanya hari inia ku berkesempatan menertibakan rumah dan kantor agar tidak semrawut dan berantakan. Dan karena hanya hari ii saja aku akan hidup, maka aku akan memperhatikan kebersihan tubuhku, kerapian penampilanku, kebaikan tutur kata dan tindak tandukku.”
Karena hanya akan hidup hari ini, maka aku akan berusaha sekuat tenaga untuk taat kepada Rabb, mengerjakan shalat sesempurna mungkin, membekali diri dengan shalat-shalat sunah nafilah, berpegang teguh pada al-Qur’an, mengkaji dan mencatat segala yang bermanfaat.
Aku hanya akan hidup hari ini, karenanya aku akan menanam dalam hatiku semua nilai keutamaan dan mencabut darinya pohon-pohon kejahatan berikut ranting-rantingnya yang berduri, baik sifat takabur, ujub, riya’, dan buruk sangka.
Hanya hari ini aku akan dapat menghirup udara kehidupan, maka aku akan berbuat baik kepada orang lain dan mengulurkan tangan kepada siapapun. Aku akan menjenguk mereka yang sakit, mengantarkan jenazah, menunjukkan jalan yang benar bagi yang tersesat, member makan orang kelaparan, menolong orang yang sedang kesulitan, membantu orang yang didzalimi, meringankan penderitaan orang yang lemah, mengasihi mereka yang menderita, menghormati orang –orang alim, menyayangi anak kecil, dan berbakti kepada orang tua.
Aku hanya akan hidup hari ini, maka aku akan mengucapkan,”Wahai masa lalu yang telah berlalu dan selesai, tenggelamlah seperti mataharimu. Aku tak akan pernah menangisi kepergianmu, dan kamu tidak akan pernah melihatku termenung sedetik pun untuk mengingatkanmu. Kamu telah menginggalkan kami semua, pergi dan tak pernah kembali lagi.”
“Wahai masa depan, engkau masih dalam kegaiban. Maka, aku tidak akan pernah bermain dengan khayalan dan menjual diri hanya untuk sebuah dugaan. Aku pun tak bakal memburu sesuatu ang belum tentu ada, karena esok hari mungkin tak ada sesuatu. Esok hari adalah sesuatu yang belum diciptakan dan tidak ada satu pun darinya yang dapat disebutkan.”

“Hari ini milikmu”, adalah ungkapan yang paling indah dalam “kamus kebahagiaan.” Kamus bagi mereka yang menginginkan kehidupan yang paling indah dan m

0 komentar: