Sekapur Sirih
Welcome to my Blog!
Saya Mukti Yulianto, seorang penulis, apoteker dan pecinta alam.
When I'm not working, I'm blogging :-)
Categories
Pengikut
Copyright
© 2014 by Mukti Yulianto.
Terimakasih atas kunjungannya. Mohon kritikan dan sarannya. Jika ada yang bermanfaat, silahkan dishare.
Minggu, 27 Mei 2012
Clinical Resources and Audit Group (1996) mendefinisikan farmasi klinik sebagai “ A discipline concerned with the application of pharmaceutical expertise to help maximise drug efficacy and minimize drug toxicity in individual patients”. Menurut Siregar (2004) farmasi klinik
didefinisikan sebagai suatu keahlian khas ilmu kesehatan yang
bertanggung jawab untuk memastikan penggunaan obat yang aman dan sesuai
dengan kebutuhan pasien, melalui penerapan pengetahuan
dan berbagai fungsi terspesialisasi dalam perawatan pasien yang
memerlukan pendidikan khusus dan atau pelatihan yang terstruktur. Dapat
dirumuskan tujuan farmasi klinik yaitu memaksimalkan efek terapeutik obat, meminimalkan resiko/toksisitas obat, meminimalkan biaya obat.
Kegiatan farmasi klinik yaitu memberikan saran professional pada saat peresepan dan setelah peresepan.
Kegiatan farmasi klinik sebelum peresepan meliputi setiap kegiatan yang mempengaruhi kebijakan peresepan seperti
- penyusunan formularium rumah sakit
- mendukung informasi dalam menetapkan kebijakan peresepan rumah sakit
- evaluasi obat
- memberikan saran profesional kepada dokter atau tenaga kesehatan lainnya terkait dengan terapi pada saat peresepan sedang dilakukan.
Sedangkan kegiatan farmasi klinik sesudah peresepan yaitu
- setiap kegiatan yang berfokus kepada pengoreksian dan penyempurnaan peresepan, seperti monitoring DRPs, monitoring efek obat, outcome research dan Drug Use Evaluation (DUE).
Farmasis klinik berperan dalam mengidentifikasi adanya Drug Related Problems (DRPs). Drug Related Problems (DRPs)
adalah suatu kejadian atau situasi yang menyangkut terapi obat, yang
mempengaruhi secara potensial atau aktual hasil akhir pasien. Menurut
Koda-Kimble (2005), DRPs diklasifikasikan, sebagai berikut :
- Kebutuhan akan obat (drug needed)
- Obat diindikasikan tetapi tidak diresepkan
- Problem medis sudah jelas tetapi tidak diterapi
- Obat yang diresepkan benar, tetapi tidak digunakan (non compliance)
- Ketidaktepatan obat (wrong/inappropriate drug)
- Tidak ada problem medis yang jelas untuk penggunaan suatu obat
- Obat tidak sesuai dengan problem medis yang ada
- Problem medis dapat sembuh sendiri tanpa diberi obat
- Duplikasi terapi
- Obat mahal, tetapi ada alternatif yang lebih murah
- Obat tidak ada diformularium
- Pemberian tidak memperhitungkan kondisi pasien
- Ketidaktepatan dosis (wrong / inappropriate dose)
- Dosis terlalu tinggi
- Penggunaan yang berlebihan oleh pasien (over compliance)
- Dosis terlalu rendah
- Penggunaan yang kurang oleh pasien (under compliance)
- Ketidaktepatan interval dosis
- Efek buruk obat (adverse drug reaction)
- Efek samping
- Alergi
- Obat memicu kerusakan tubuh
- Obat memicu perubahan nilai pemeriksaan laboratorium
- Interaksi obat (drug interaction)
- Interaksi antara obat dengan obat/herbal
- Interaksi obat dengan makanan
- Interaksi obat dengan pengujian laboratorium
Kegiatan farmasi klinik
memiliki karakteristik, antara lain : berorientsi kepada pasien;
terlibat langsung dalam perawatan pasien; bersifat pasif, dengan
melakukan intervensi setelah pengobatan dimulai atau memberikan
informasi jika diperlukan; bersifat aktif, dengan memberikan masukan
kepada dokter atau tenaga kesehatan lainnya terkait dengan pengobatan
pasien; bertanggung jawab terhadap setiap saran yang diberikan; menjadi
mitra sejajar dengan profesi kesehatan lainnya (dokter, perawat dan
tenga kesehatan lainnya).
Keterampilan dalam melakukan praktek farmasi klinik memerlukan pemahaman keilmuan, seperti :
- Konsep-konsep penyakit (anatomi dan fisiologi manusia, patofisiologi penyakit, patogenesis penyakit)
- Penatalaksanaan Penyakit (farmakologi, farmakoterapi dan product knowledge)
- Teknik komunikasi dan konseling pasien
- Pemahaman Evidence Based Medicine (EBM) dan kemampuan melakukan penelusurannya
- Keilmuan farmasi praktis lainnya (farmakokinetik klinik, farmakologi, mekanisme kerja obat, farmasetika)
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar