Sekapur Sirih
Welcome to my Blog!
Saya Mukti Yulianto, seorang penulis, apoteker dan pecinta alam.
When I'm not working, I'm blogging :-)
Archive
-
▼
2012
(81)
-
▼
September
(31)
- 8 (Eight) Star of Pharmacist - 8 Bintang Kefarmasian
- Senandung ayat di pagi hari
- Bahan KULIAH Semester 3 dan 5
- Bintang Kejora Dalam Pangkuan Senja
- Materi Perkuliahan Semester 7 FARMASI UII
- Mahasiswa adalah Cahaya
- Materi Standar Kompetensi Apoteker Indonesia
- Jejas: Definisi, Etiologi, dan Jenisnya
- Jarak (Jauh) Bukan Masalah
- Teguhkanlah Hati
- Pagi Yang Sebening
- PARAMETER HATI YANG SUCI
- Waspadai Kelebihan Dosis Parasetamol
- Romantisnya Rasulullah SAW
- Rasulullah dan Jeruk Limau
- Cara Membuat Link Download di Blog
- Pagar Sepiring Nasi
- Realita Kejadian WTC Tersirat dalam Al-Qur’an
- Hikayat Sang Pohon Cantik
- Gampang Capek Bisa Dipicu 4 Penyakit Ini
- Malam, Bulan yang merenung
- Cerita Pagi ”Jangan Merasa Diri Paling Shaleh”
- Lagu hymne Oh Pondokku
- "Legenda Candi Prambanan"
- Taman Wisata Candi Prambanan
- Pagi, mengejar TANAH IMPIAN
- Tersenyumlah Saat Anda Merasa Stres
- Habis Stres, Otak Bisa Pulih Sendiri Lho!
- Dalam Lelah ku Berdoa
- Melly Feat Amee - Ketika Cinta Bertasbih (HD)
-
▼
September
(31)
Categories
Pengikut
Copyright
© 2014 by Mukti Yulianto.
Terimakasih atas kunjungannya. Mohon kritikan dan sarannya. Jika ada yang bermanfaat, silahkan dishare.
Senin, 17 September 2012
Struktur
maupun fungsi sel diatur melalui program genetik, diferensiasi, dan
lain-lain pada sel normal. Sel akan selalu mempertahankan keadaan
homeostasis/steady state tersebut. Beban fisiologik yang berat
dapat menimbulkan adaptasi seluler baik fisiologi maupun morfologi
sehingga mencapai keadaan steady state yang berbeda atau baru.
Jejas
sel merupakan keadaan dimana sel beradaptasi secara berlebih atau
sebaliknya, sel tidak memungkinkan untuk beradaptasi secara normal. Di
bawah ini merupakan penyebab-penyebab dari jejas sel.
Etiologi jejas:
-
Hipoksia
a. Daya angkut oksigen berkurang: anemia, keracunan CO
b. Gangguan pada sistem respirasi
c. Gangguan pada arteri: aterosklerosis
-
Jejas fisik
a. Trauma mekanis: ruptura sel, dislokasi intraseluler
b. Perubahan temperatur: vasodilatasi, reaksi inflamasi
c. Perubahan tekanan atmosfer
d. Radiasi
-
Jejas kimiawi
a. Glukosa dan garam-garam dalam larutan hipertonis yang dapat menyebabkan gangguan homeostasis cairan dan elektrolit
b. Oksigen dalam konsentrasi tinggi
c. Zat kimia, alkohol, dan narkotika
-
Agen biologik: virus, bakteri, fungi, dan parasit
-
Reaksi imunologik
a. Anafilaktik
b. Autoimun
-
Faktor genetik: sindrom Down, anemia sel sabit
-
Gangguan nutrisi: defisiensi protein, avitaminosis
Jenis-jenis jejas:
1. Jejas Reversible ( oedem, cloudy swelling)
Contoh: degenerasi hidropik.
Degenerasi ini
menunjukkan adanya edema intraseluler, yaitu adanya peningkatan
kandungan air pada rongga-rongga sel selain peningkatan kandungan air
pada mitokondria dan retikulum endoplasma. Pada mola hedatidosa telihat
banyak sekali gross (gerombolan) mole yang berisi
cairan. Mekanisme yang mendasari terjadinya generasi ini yaitu
kekurangan oksigen, karena adanya toksik, dan karena pengaruh osmotic.
2. Jejas Irreversible
Terdapat dua jenis jejas irreversible
(kematian sel) yaitu apotosis dan nekrosis. Apoptosis merupakan
kematian sel yang terprogram. Sedangkan nekrosis merupakan kematian
sel/jaringan pada tubuh yang hidup di luar dari kendali. Sel yang mati
pada nekrosis akan membesar dan kemudian hancur dan lisis pada suatu
daerah yang merupakan respon terhadap inflamasi (Lumongga, 2008). Jadi,
perbedaan apoptosis dan nekrosis terletak pada terkendali atau tidaknya
kematian sel tersebut.
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar